Author : Thia tiany
Cast :
- Lee Hyunjin
- Kim Cheonsa
- Lee Yo Ri
- Shin Min Jung
- Cho Nana
- Kang Hani
- Cha Hyeri
- Sang woo
Genre : Complicated
Disclaimer :
Jangan sampai salah mengartikan kebaikan orang lain, belum tentu itu cinta. Sayang bukan berarti cinta. Kalo cinta sudah pasti sayang. Ini semua hanya cerita fiksi yang murni dari pikiranku. Nama cafe & mall adalah imajinasi author, entah di korea ada apa enggak cafe & mall dengan nama itu haha 😁 kayaknya sih enggak... Don't bash, plagiat & copas. Hope you like it 😊
*Happy Reading*
Sore ini aku baru saja selesai menemani Lee Yo Ri membeli tas di mall. Kami menaiki bus untuk pulang. Setelah kami duduk di dalam bus, ada seorang laki-laki yang berjalan melewati kami dan memberi tatapan ramah sambil mengulas senyum kemudian duduk di kursi belakang kami.
"Sepertinya aku pernah melihat namja ini sebelumnya,tapi dimana ya?"batinku. Sedang asik melamun tiba2 yo ri menyenggol lenganku "Cheonsa unnie. Palli turun. Kita sudah sampai"
"Ah ne kajja" ajak ku. Kami lalu berjalan keluar dari bus kemudian menuju rumah masing2. Kebetulan kami bertetangga. Rumah yoo ri 3 blok dari rumahku.
@rumah cheonsa
Saat sedang menonton tv ponselku berdering. Ternyata ada pesan masuk yang entah dari siapa.
From : xxxx
Anyeong. Apa benar ini kim cheonsa? Aku pun lalu membalasnya
To : xxxx
Ne. Nugu? Setelah cukup lama berkirim pesan akhirnya aku tau kalau namanya hyunjin, namja yang aku temui di bus tadi sekaligus namja yang pernah dikenalkan padaku 3 tahun yang lalu.
*Flashback*
Aku kim cheonsa seorang murid SMA kelas 1. Aku mempunyai seorang sahabat baik namanya Cho Nana.
"Nana~ya bagaimana kalau pulang sekolah kita ke cafe dulu"ajakku
"Hmm baiklah. Kajja"
@yummy cafe
"Oh kalian, Mau pesan apa?" tanya seorang pelayan sambil tersenyum
"2 Belgian waffle & 2 strawberry milk " jawab nana
"Baik. Tunggu sebentar ne" jawab pelayan itu. Tak berapa lama pesanan kami datang dan kami pun langsung menyantapnya.
"Ah kenyangnya.."kata nana.
"Aku mau ke toliet sebentar, tak apa kan?" kataku.
"Tentu. Aku tunggu disini" jawab nana. Tak lama setelah aku pergi ke toilet, pelayan yang tadi melayani kami datang menghampiri nana.
"Anyeong. Maaf mengganggu. Boleh bicara sebentar? Namaku hyunjin" katanya
"Tentu. Namaku nana. Ada apa?"
"Hmm boleh aku tau siapa nama temanmu tadi?" katanya.
"Kim cheonsa. Wae?"
"Boleh aku meminta nomor ponselnya? Aku tertarik padanya"
Nana sempat berpikir sebentar hingga akhirnya..
"Oh.. baiklah.Tapi kau harus janji jangan sampai membuatnya menangis" kata nana kemudian menyebutkan nomor ponsel cheonsa.
"Baiklah. Aku berjanji. Gomawo"
"Cheonma" hyunjin kembali ke tempatnya bekerja bertepatan denganku yang berjalan menuju meja nana.
"Maaf lama 😁Kajja kita pulang" ajakku.
"Kajja" kata nana sambil mengamit lenganku.
"Cheonsa~ya"
"Ne" "Kau ingat namja yang di cafe tadi?"
"Yang mana? Disana kan banyak namja" jawabku
"Ah kau benar. Namja yang tadi melayani pesanan kita maksudku"
"Oh iya aku ingat. Wae?"
"Dia tertarik padamu & tadi meminta nomor ponselmu padaku" "Lalu?" "Aku memberinya. Aku kasihan padamu karna terus menerus jomblo" nana menjawab dengan polos.
"MWOYA?? CHO NANA, BAGAIMANA BISA KAU MEMBERI NOMOR PONSELKU KE SEMBARANG ORANG. KAU INI MEMANG BENAR-BENAR emmpphh" Nana membekap mulutku.
"Ya! Jangan berteriak. Apa kau tidak malu semua orang memperhatikan kita"
@Rumah Cheonsa
Malam hari sekitar pukul 8 aku sedang belajar di kamar tiba2 ponselku bergetar.
From : xxxx
Anyeong.. apa benar ini kim cheonsa? Aku hyunjin yang di cafe tadi To : xxx
Ne. Oh iya salam kenal.. Kami terus berkirim pesan hingga akhirnya aku tertidur..
Namun yang membuatku heran di hari-hari berikutnya dia mengirim pesan untukku hanya pada waktu sore hari itu pun hanya sekedar bertanya sudah makan belum atau lagi ngapain. Lama kelamaan dia tidak lagi mengirim pesan ataupun menelfonku lagi. *FLASHBACK END*
Aku tidak percaya dia masih menyimpan nomor ponsel ku. Namun aku merasakan sesuatu yang aneh di hatiku setelah membaca pesannya yang terus menerus menanyakan tentang yo ri. *** Siang itu yo ri datang ke rumahku.
"Unnie, kau ingat namja yang di bis kemarin? Kenapa dia tersenyum seperti itu ya kepadaku?"
"Oh dia itu temanku. Dia bekerja di cafe langganan ku & nana. Namanya hyunjin" Baru saja aku menyelesaikan omonganku ada pesan masuk dari hyunjin oppa yang intinya dia menyuruhku meminta nomor yo ri dan yo ri membaca pesan tersebut.
"Nomor ponselku? Kalau begitu berikan saja nomornya padaku biar aku yang mengirim pesan untuknya"
Setelah kuberikan nomornya mereka asik berkirim pesan. Sesekali hyunjin oppa juga mengirim pesan untukku tapi setelah aku balas dia membalasnya begitu lama. Beda dengan balasan untuk yo ri yang sangat cepat. Aku menghembuskan nafas kasar sambil menatap langit yang sangat cerah siang itu.
***
@Sarang mall
Yo ri berjalan kesana-kemari mencari apa saja yang dia ingin beli. Sementara aku lebih tergiur dengan berbagai macam dress selutut yang ada disini. Kuputuskan untuk membeli satu dress selutut berwarna merah dengan motif bunga2 kecil.
"Cheonsa unnie, kemarilah. Menurutmu bagus yang mana?" aku berjalan menghampiri yo ri yang berada di bagian asesoris. Dia menunjukkan dua buah cincin dengan model berbeda.
"Menurutku bagus yang ini" jawabku sambil menunjuk satu cincin dengan warna perak dan tanpa hiasan apapun.
"Baiklah aku akan beli 2. Yang satu untukku & satu lagi untuk hyunjin oppa"
"Kajja kita bayar di kasir. Kau sudah memilih apa saja yang ingin kau beli?" Tanyaku pada yoo ri
"Sudah"
@Rumah cheonsa
Malam ini aku & eomma sedang menonton tv, sedangkan appa belum pulang dari kantor.
Ting..tong..ting..tong..
"Biar aku saja ya buka" kataku. Aku lalu berjalan menuju sumber suara. Saat pintu terbuka..
"Unnie.. aku jadian sama hyunjin oppa. Lihatlah cincin ini. Yang satunya sudah dipakai eunhyuk oppa 😊"
"Mwo? Me..mereka jadian? Ada apa ini? Kenapa hatiku terasa sangat sakit?"batinku. Tapi aku tetap berusaha bersikap biasa saja sambil menampilkan senyum palsuku di depan yo ri.
"Jinja? Kau pasti sangat senang sekarang" kataku.
"Pasti. Kalau begitu aku pamit pulang ya unnie. Aku cuman ingin memberitahumu tentang kabar bahagia ini"
"Ne. Hati2" jawabku.
Setelah kepergiaan yo ri aku masuk lalu menutup pintu. Namun kaki ku terasa begitu berat melangkah. Aku berdiri sambil menyenderkan tubuhku ke pintu dengan berbagai pikiran juga perasaan yang berkecamuk di hati & pikiranku. Aku tidak menyangka semua ini terjadi padaku. Tapi kenapa aku merasa sangat sedih? Apa mungkin aku juga mencintainya? Air mata menetes begitu saja membasahi pipiku. Aku membekap mulutku agar suara tangisku tidak terdengar oleh eomma.
"Siapa yang datang sayang?" Kata eomma yang tiba2 berdiri tidak jauh dari tempatku berada.
Aku mengusap mataku & mengatur nafas sebentar lalu menjawab dengan suara sedikit bergetar "tadi itu yo ri eomma. Dia hanya mampir sebentar. Aku tidur dulu ya eomma. Jaljayo"
"Jalja sayang" jawab eomma. Kemudian aku berjalan menuju kamar. Setelah kejadian itu aku menjadi sosok yang pemurung & berhari - hari pula aku tidak menghiraukan pesan ataupun panggilan darinya.
TBC