Hatiku seputih melati
Akan kusembahkan kepada dirimu
Mengapa membagi cintamu
Bunga yang lain
Kau sentuh lagi
Sakit menyengat di dada
Ku tak sanggup lagi
Menanggung begini
Mana janjimu yang dulu
Mana tulusnya cintamu
Kau pilih diantara berdua
Tak mungkin milikmu semua
Cinta tak mudah dibagi
Lebih rela aku pergi
Biarkan ku mengenang cintamu
Yang suci sebagai yang dulu
Lebih rela aku pergi
Biarkan ku mengenang cintamu
Yang suci sebagai yang dulu
Ulasan Lagu :
Inilah curahan hati seorang wanita. Ia tak mau jika sang kekasih membagi cintanya. Dalam hatinya bertanya. Mengapa kau dulu meminang aku dengan sepenuh hati. Berharap cintanya diterima. Namun, sekarang mengapa kau tega khianati aku dengan membagi cintamu dengan orang lain.
Apa yang dirasakan seorang wanita begitu menyadari kekasihnya berpaling? Sakit di dada. Panasnya bahkan diibaratkan jika di dadanya diletakkan sebutir telur, telur itu bisa matang karena saking panasnya rasa di hati.
Coba bayangkan, ketika dipinang oleh kekasihnya, ia mengira hidupnya hanya akan diliputi madu kasih dan cinta. Ia tak dijanjikan apa pun selain kebahagiaan. Namun, nyatanya dalam kehidupan sehari-hari, sang wanita harus bersusah payah mengurus rumah tangga, anak, dan suaminya. Itu semua pasti tidak dibahas ketika dua insan itu saling jatuh cinta. yang ada hanya keindahan semata-mata.
Kini, setelah semua berlalu, ia seakan tak percaya ketika ia tahu sang kekasih membagi cinta. Ia memilih untuk peri dan sendiri. Ia tidak sanggup menanggung rasanya diduakan. Lebih baik ia memilih untuk sendiri. Semuanya telah berakhir. Yang tersisa sekarang adalah kenangan. Kenangan cinta sang kekasih dulu, ketika masih suci dan tulus murni.