Author : Tia Tiany
Cast : Rani, Aldi, Widya, etc
Genre : School life
Disclaimer : Cerita nyata hanya saja nama tokoh disamarkan. Pernahkah kalian tidak menyukai salah satu mata pelajaran? Tapi gimana ya kalau yang mengajar mata pelajaran yang kalian tidak suka itu ternyata ganteng? Don't bash & plagiat. Hope you like iit^^
*Happy Reading*
Perkenalkan namaku Rani, aku kelas 3 di salah satu SMK di Jogja yang saat ini sudah memasuki semester kedua dan artinya hanya tinggal beberapa bulan lagi aku lulus.
Pagi ini diawali dengan pelajaran favoritku yaitu bahasa inggris.
Berhubung ujian nasional sudah semakin dekat, jadi pelajaran yang bersangkutan dengan ujian nasional ditambah jam pelajarannya.
Seperti bahasa inggris, bahasa indonesia, matematika dan kejuruan yang biasanya hanya 2 jam pelajaran kini ditambah 1 jam lagi.
Tapi untuk mata pelajaran yang lain hanya 1 jam pelajaran.
Aku sih tidak masalah selama itu untuk pelajaran favoritku tapi tidak untuk matematika, kepalaku hampir meledak jika harus berhadapan dengan angka dan rumus-rumus itu.
Tapi siang ini ada yang berbeda, saat jam pelajaran matematika harusnya yang mengajar itu bu siska tapi kenapa yang masuk ke kelasku seorang guru laki-laki?
"Kemana bu siska?" Pikirku.
'Selamat siang anak-anak, perkenalkan saya pak aldi guru matematika yang akan menggantikan bu siska"
"Memangnya bu siska kemana pak? Dia sudah tidak mengajar lagi?" Tanya ani.
"Bukan. Tapi sekarang bu siska mengajar murid kelas 1 & 2. Ada pertanyaan lagi?
Kalau tidak kita mulai pelajarannya, kemarin sampai halaman berapa?"tanyanya.
"Halaman 23 pak"sahut vindi.
Kemudian pak aldi mulai menerangkan dengan sangat detail langkah-langkah mengerjakan soal matematika tersebut, bahkan dia sangat sabar ketika harus mengulang penjelasannya beberapa kali ketika ada muridnya yang belum paham.
Kutaksir guruku ini umurnya sekitar 23 tahun karena dia terlihat masih muda.
Entah mengapa lama kelamaan aku mulai tertarik dengan pelajaran matematika seiring dengan rasa tertarikku kepada pak aldi yang semakin besar.
Maklum di sekolahku hanya ada 2 saja guru laki-laki yang masih muda yaitu pak aji dan pak ahmad.
Yang lain? Tidak perlu ditanya, mereka sudah berkeluarga dan mempunyai anak.
***
Hari ini ada ulangan matematika dan pak aldi membagi kami dalam 2 kelompok.
Kelompok pertama adalah dari nomor absen 1-17 dan kelompok kedua dari nomor absen 18-34. Satu meja satu orang.
Kebetulan aku di kelompok kedua.
Setelah pak aldi membagikan soal kami langsung mengerjakannya.
"Untung semalam aku belajar haha" kataku pelan.
"Sssttt sssttt ran. Rani" ternyata itu suara rian yang duduk di bangku seberangku.
Dengan perasaan sedikit kesal aku menolehkan wajahku ke samping kiri setelah sebelumnya melihat situasi yang kurasa aman.
Pak aldi sedang menunduk sambil menulis, entah apa yang dia tulis.
"Apa?" Sahutku pada rian setengah berbisik.
"Nomor 3"
"Aish kebiasaan"batinku.
"Rani, Rian apa yang kalian bicarakan? Bapak perhatikan dari tadi kalian sibuk berbisik-bisik" kata pak aldi kemudian berjalan kearah tempat duduk kami yang berada di paling belakang.
"Biasalah pak, paling mereka mau janjian kencan pulang sekolah nanti" kata tia.
"hadeuh Duo R lagi.." kata vandi.
"Kalau mau pacaran jangan dikelas dong haha" kata heru.
"Aish apa-apaan mereka ini. Membuatku malu" kataku pelan persis seorang dukun yang sedang komat-kamit.
"Oh begitu ya.. bapak baru tau kalau kalian itu deket hehe"
"Hah? Enggak kok pak, enggak" bantah aku & rian hampir bersamaan.
Jujur aku memang mengagumi rian sejak pertama kali kenal tapi sampai sekarang aku masih menyimpan perasaanku karena aku takut jika ternyata rian tidak mempunyai rasa yang sama.
"Kalau begitu lanjutkan lagi mengerjakan soalnya, jangan saling mencontek ya..dan kalau mau janjian nanti aja saat jam istirahat" kata pak aldi sambil senyum-senyum.
"Kenapa pak aldi jadi ikut-ikutan" kataku dan seisi kelas langsung tertawa.
Setelah hampir satu jam akhirnya ulangan ini selesai.
Ting..tong.ting..tong..
"Sekarang kalian boleh pulang" kata pak aldi sambil membereskan buku ulangan muridnya Semua murid berhamburan keluar kelas.
"Ternyata kamu suka kpop juga ya rani?" Tanya pak aldi sambil tersenyum padaku saat aku dan widya sedang berjalan keluar dari kelas. Aku langsung menghentikan langkahku.
"Hah? Iya pak hehe. Tapi kok bapak bisa tau?"
"Ini. Di bukumu ada tulisan i love kpop. Memangnya kamu suka siapa?"
"Super junior" kataku sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.
"Kalau pak aldi sendiri bagaimana?" Tanyaku.
"Saya suka SNSD " jawabnya. Ya ampun senyumnya benar-benar manis.
"benarkah? Saya tidak menyangka pak aldi juga suka kpop"
"Akhirnya kau menemukan orang yang sama-sama menyukai kpop haha"kata widya. Aku dan pak aldi tertawa. Kami asik mengobrol tentang lagu-lagu kpop baik dari snsd & super junior. Dari obrolan ini dapat ku ketahui bahwa guruku ini penggemar yoona snsd sedangkan aku sendiri penggemar choi siwon suju. Cukup lama kami mengobrol hingga akhirnya aku pamit pulang karena tidak enak jika ada guru lain yang melihat kami mengobrol tapi bukan tentang pelajaran.
"Oh iya pak kami pulang dulu" kataku.
"mari pak" kata widya.
Oh ya mari" jawabnya
Sepanjang perjalanan pulang kami terus membicarakan tentang pak aldi, kebetulan rumah kita searah dan kita sama-sama naik bus.
"Wid, ternyata pak aldi itu ganteng juga ya" kataku.
"Jangan bilang kau menyukainya" "Hehe"jawabku.
"Itu tandanya iya kan" desak widya.
"Iya :D"
"Tuh kan. Kau tau tidak dia itu digosipkan dekat sama bu siska?"
"Kau tau darimana? Jangan sok tau"
"Benar. Karena mereka sering kelihatan berdua"
"Mungkin saat itu mereka sedang membicarakan rumus matematika, lagi pula apa salahnya aku menyukainya? Sebelum janur kuning melengkung kan masih ada kesempatan"
"Kalau janurnya udah melengkung?" Tanya widya.
"Itu tandanya udah layu haha" jawabku.
"Enggak lucu"
"Emang aku lagi gag ngelucu. Wlee :p"
"Rani..." kata widya gemas.
Semenjak hari itu aku jadi dapat perhatian khusus dari pak aldi, mungkin karena aku rajin memperhatikan wajahnya ah bukan..bukan.. maksudku setiap dia mengajar.
Contohnya saat beberapa murid termasuk aku maju ke depan mengerumuni meja pak aldi untuk menanyakan tentang soal matematika yang belum kami paham.
"Pak aldi, kalau soal yang ini cara mengerjakannya gimana?" tanya ayu.
"Bentar ya satu-satu" jawab pak aldi.
"Pak kalau soal ini pakai cara seperti ini bisa gag?" tanya feni.
"Pak, kalau mengerjakannya seperti ini benar atau salah?"tanyaku. Pak aldi melirikku sekilas lalu membetulkan jawabanku yang salah disertai penjelasan singkatnya.
"rani lagi. Kan aku yang bertanya duluan pak" ketus ayu. Aku tersenyum. Beberapa hari belakangan ini kami disibukkan oleh try out dan persiapan ujian kejuruan.
Saat ini aku sedang bersiap di lantai 2 menunggu praktek ujian kejuruan menggunakan mesin kasir karena aku mengambil jurusan penjualan.
"Udah pada praktek belum nih" tanya pak aldi tiba-tiba. Ternyata dia ingin melihat ujian praktek kami.
"Udah pak, enggak susah-susah amat kok" jawab dewi.
"Kalo aku belum. Masih nunggu antrian hehe" jawabku.
"Yang semangat ya, semoga kalian berhasil" katanya pada kami sambil tersenyum namun matanya fokus menatap kearahku, aku pun membalas tatapannya.
Bulan demi bulan & hari demi hari pun berlalu dengan begitu cepat. Begitu juga romansa diantara pak aldi dan aku yang entah akan berlanjut atau tidak setelah aku lulus sekolah nanti. Yups, hari ini kami akan di wisuda. Kami semua kaum perempuan memakai baju kebaya sementara para lelaki memakai setelan celana panjang, kemeja putih + tuxedo dan dilengkapi dengan dasi berwarna hitam. Kami datang bersama orang tua masing-masing. Acara wisuda ini dilakukan di sebuah gedung yang cukup besar agar dapat menampung para murid kelas 3 beserta keluarganya. Tak butuh waktu lama acara pun segera dimulai. Mulai dari membaca puisi, menyanyi dan terakhir adalah pesan-pesan yang di sampaikan dari adik kelas yang mendoakan agar kami berhasil & sukses menggapai cita-cita yang kami inginkan. Semua itu sungguh membuatku terharu. Kemudian kami di panggil satu persatu naik ke atas panggung untuk melaksanakan acara wisuda. Saat akan tiba giliranku naik keatas panggung tiba-tiba pak aldi berada di depanku sambil membawa handycam nya. "Sejak kapan pak aldi ada disitu. Bukannya tadi gag ada ya" batinku. "Katakan hai.. Apa setelah lulus ini mau pergi ke korea?" tanyanya sambil tersenyum. "Hai.. insya allah rencana nya seperti itu, mau ketemu super junior hehe. Pak aldi mau ikut?" Tawarku. "Boleh, saya mau bertemu SNSD hehe.." "kalau begitu saya naik dulu, sampai bertemu lagi daa..." kataku sambil melambaikan tangan. "daa..." jawabnya. Kemudian aku naik keatas panggung. Setelah semua acara selesai para murid asyik berfoto, baik sendiri, dengan teman ataupun dengan para guru. "Hampir semua guru udah aku ajak foto. Tapi Pak aldi kemana ya? Aku mau minta foto bareng buat kenang-kenangan malah dia nya gag keliatan" kataku sebal. "Pasti lagi nyariin pak aldi. Iya kan?" tanya widya. "Hu'um. Kamu liat?" "Enggak" "Ran, ayo pulang. Acaranya udah selesai kan?" ajak ibuku. "Iya bu, sebentar lagi" "Emang kamu nungguin apaan? Lihat tuh temen-temen mu udah pada pulang" "Ya udah deh. Aku pulang duluan ya wid.." "Iya. Aku juga mau pulang kok" Pak Aldi..nyebelin!!! END