"Seorang aktor itu pandai menggunakan topeng." - Slamet Rahardjo
Akhirnya Festival Film Indonesia 2012 (FFI 2012) yang konon kabarnya menghabiskan dana hingga mencapai Rp 16 Milyar berakhir sudah. Perhelatan akbar bagi insan perfilman nasional yang untuk tahun ini mengambil tempat di Benteng Vrederburg, Jogjakarta, masih dihiasi oleh pro dan kontra yang setia mengikuti sejak kemenangan Ekskul yang membuat banyak pihak meragukan kredibilitas acara ini. Untuk penyelenggaraan tahun ini, saya menilai telah ada kemajuan di beberapa hal meski secara keseluruhan tetap jauh dari kata memuaskan terlebih dari kacaunya pengaturan acara dan kamera yang membuat FFI 2012 menjadi bahan cemooh di dunia maya terutama dari kalangan insan perfilman sendiri. Dengan hasil akhir yang terkesan tak terorganisir dengan baik, banyak pihak kemudian bertanya-tanya, kemana larinya uang belasan milyar rupiah dari pemerintah? Saya pribadi sih, sebodo amat. Biarlah itu menjadi urusan mereka. Saya nikmati saja Malam Puncak FFI 2012 yang tayang secara ‘live delay’ di SCTV dengan penuh semangat meski acara yang berlangsung nyaris tidak menunjukkan semangat. Hah...
Baiklah, baiklah... Daripada saya berpanjang lebar mengulas acaranya itu sendiri yang mana telah banyak dibahas oleh mereka yang lebih mengerti mengenai ‘dunia kelam FFI’ di jejaring sosial, mari kita intip siapa-siapa saja yang berhasil menggondol Piala Citra semalam. Inilah para pemenang Festival Film Indonesia 2012 :
Film Terbaik : Tanah Surga... Katanya
Sutradara Terbaik : Herwin Novianto (Tanah Surga... Katanya)
Aktor Utama Terbaik : Donny Damara (Lovely Man)
Aktris Utama Terbaik : Acha Septriasa (Test Pack: You're My Baby)
Aktor Pendukung Terbaik : Fuad Idris (Tanah Surga... Katanya)
Aktris Pendukung Terbaik : Lina Marpaung (Demi Ucok)
Penulis Cerita Asli Terbaik : Danial Rifki (Tanah Surga... Katanya)
Penulis Skenario Terbaik : Jujur Prananto (Rumah di Seribu Ombak)
Sinematografi Terbaik : Yudi Datau (Dilema)
Tata Artistik Terbaik : Ezra Tampubolon (Tanah Surga... Katanya)
Penyunting Gambar Terbaik : Cesa David Lukmansyah (Rumah di Seribu Ombak)
Tata Suara Terbaik : Satrio Budiono (Rumah di Seribu Ombak)
Tata Musik Terbaik : Thoersi Argeswara (Tanah Surga... Katanya)
Film Pendek Terbaik : Wan An (Yandy Laurens, FFTV IKJ)
Film Dokumenter Terbaik : Di Batas Kekuasaan
Penghargaan Khusus : Dedey Rusma (Rumah di Seribu Ombak)
Tanah Surga... Katanya pun berpesta pora setelah berhasil keluar sebagai pemenang terbanyak dengan memborong 6 piala, diikuti oleh Rumah di Seribu Ombak dengan raihan 4 piala. Mari kita ucapkan selamat kepada para pemenang! Meski ada beberapa nama yang terasa mengganjal di hati, tapi mayoritas diantaranya memang layak untuk diganjar Piala Citra. Sekali lagi saya ucapkan selamat. Tebarkan confetti untuk para pemenang!
Dan sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya sangat berharap segala bentuk nyinyiran dan kritikan yang bertebaran di jejaring sosial tidak dianggap sebagai bentuk kebencian atau suatu upaya untuk menjatuhkan FFI. Sebaliknya, itu ungkapan kepedulian sehingga FFI bisa mengevaluasi diri agar dapat tampil cetar membahana di tahun depan dan mengembalikan kepercayaan para pekerja film yang selama ini telah dibuat sakit hati. Dengarkanlah aspirasi dari masyarakat dan para sineas, rangkul mereka, maka niscaya FFI akan kembali menjadi ajang penghargaan yang dibanggakan oleh masyarakat Indonesia.